Wednesday, 27 February 2019
LIEN METZELAAR
LIEN METZELAAR Dua nama besar dalam sejarah batik belanda yang tidak boleh dilewatkan, yaitu Ny. Lien Metzelaar-de Stoop dan Eliza (Lies) van Zuylen-Niessen. Keduanya dari Pekalongan. Ny. L. Metzelaar membuat batik antara tahun 1880-1919, berarti dalam masa keemasan batik belanda. Semula ia menandatangani batiknya: “L. Metzelaar Pekalongan”, lama-kelamaan cuma “L. Metz Pek”. Orang yang melihat bakat Ny. Metzelaar untuk mengbasilkan batik yang bagus adalah seorang saudagar batik Arab, Baoudjir. Ia memodali wanita Indo-Belanda itu untuk menghasilkan batik yang dijualnya ke Batavia.
Sementara itu, kemenakan Ny. Metzelaar, Lien Antonijs-de Beer, menjualkan batik buatan bibinya ke kalangan atas Pekalongan. Penemuan-penemuan barunya ditiru pembatik lain. Kepala kain bukan Iagi diberi ragam hias pasung, tetapi bunga-bungtan; atau bunga-bungaan di antara lajur-lajur yang dihiasi titik-titik, garis atau hiasan Iain; atau bunga-bungaan dengan satu lajur miring yang lebar (dlorong). Motif burung mulai ditemukan di kepaia.
Motif nitiknya biasanya tidak dibuat sendiri, tetapi dibuatkan pada pembatikan Haji May. Pembatik keturunan Arab di Pekalongan ini memang termasyhur dengan motif nitiknya. Kita juga melihat Ny. Metzelaar sudah memakai tata letak terang bulan di sebagian batiknya. Terang bulan yang muncui sekitar tahun l870~an akan menjadi mode lagi sekitar tahun 1920-an di Garut dan Tasikmalaya dan pada Zaman Jepang (1942-1945) di Pekalongan dalam bentuk batik Djawa Hokokai.
Ada lagi yang banyak ditiru pembatik lain dari Ny. Metzelaar, yaitu motif ,bangaunya yang Anda lihat pada kepala Salah satu batiknya. Bangau Metzelaar itu akan Anda temukan lagi pada banyak batik buatan orang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write komentar