Walaupun sudah dikenal sebelurnnya, E. Van Zuylen-lah yang memopulerkan buket bunga, yang kemudian disebut buketan dan ditiru dan bahkan dijiplak para pesaingnya di sepanjang pesisir Iawa. Buketan ini bertahan lama, bahkan masih ada penggemarnya di abad XXI.
Begitu pula warna-warna pastelnya. Penggemar batiknya tidak terbatas pada golongan Indo-Eropa. Saking banyak pesanan, kadang-kadang ia terpaksa meininta bantuan perajin di luar pembatikannya dan hasilnya tidak sebaik batik yang dikerjakan di bawah pengawasan ketat di pembatikannya. Katana batiknya banyak disukai, banyak pula yang memalsukannya.
Setelah tahun 1940 ia mengalami kesulitan menulis, sehingga tidak menandatangani lagi kainnya. Na,un penggemarnya tahu mana karyanya yang asli walaupun tanpa tanda tangannya. Eliza (Lies) van Zuylen yang lahir tahun 1863, meninggal di Pekalongan pada tahun 1947.
No comments:
Write komentar