Wednesday, 27 February 2019
Batik Indramayu
Batik Indramayu sendiri sering disebut dermayon dan dulu banyak dibuat oleh istri para nelayan di desa Paoman, Babad, dan Terusan. Batik Indramayu dibuat dengan rnenggunakan alat sederhana, berupa canting besar. Sedangkan untuk rnengisi bidang yang kosong digunakan complongan. Complongan berbentuk mirip sisir serit, yang ujungnya terdiri dari deretan jarum yang bisa nienghasilkan titik-titik yang disebut cocohan.
Agar pengerjaannya tidak lama, mereka hanya rnemakai satu warna saja, yaitu biru tua atau hitam, merah atau cokelat, yang diperoleh dari tanaman mengkudu dan mahoni. Walau curna mernakai satu warna, umpamanya biru, tetapi hasilnya seakan-akan memakai dua warna, biru tua dan biru muda, karena zat warna melunturi dasarnya. Jarang sekali dermayon memakai dua warna. Ragam hiasnya diilhami alam sekitar seperti udang dalarn motif urang ayu, ganggang dalam motif ganggeng, ikan dalam motif iwak etong, burung data dalam dara kipu, kerang dalam sawat gunting dan kapal dalam motif kapal kandas.
Motif terakhir ini dikenal juga di berbagai kota pelabuhan lainnya, karena adanya hubungan sejak dahulu. Selain itu, layaknya kota pelabuhan, ragam hias dermayon juga ikut dipengaruhi berbagai kebudayaan, seperti kebudayaan Islam, Cina, India, Belanda, Cirebon, dsb. Jadi rnereka juga mengenal pasung pada kepala kain panjang, motif lengko-lengko seperti di Cirebon yang di sini disebut obar-abir dll.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write komentar