Wednesday, 27 February 2019

Batik Cirebon


Dari seluruh kota pesisir utara Jawa, batik Cirebon termasuk unik. Cirebon pernah menjadi pusat persinggahan kapal-kapal dari Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia. Selain itu, Cirebon juga merupakan salah satu kota Islam tertua di Jawa. Semua inilah yang ikut membentuk batik Cirebon, yang merupakan perpaduan corak Cina, Eropa, Arab, Hindu serta budaya Cirebon sendiri. Walau secara umum batik Cirebon yang terpusat di Desa Trusmi dan Kalitengah itu termasuk dalam kelompok batik pesisir, tapi ia juga dapat dikatakan masuk dalam kelompok batik keraton.
Cirebon masih memiliki dua keraton, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman dari abad XVI, yang masih memiliki pengaruh cukup kuat. Ragam hias batik keraton di Cirebon juga lebih bersifat simbolis dan banyak dipengaruhi kebudayaan Hindu Jawa.
Ragam hias sawat, lar, parang menjadi bukti adanya hubungan kebudayaan dengan daerah So1o-Yogya. Ciri Warna dasar batik keraton Cirebon yang didominasi warna putih, biru dan cokelat banyak memiliki corak yang dipengaruhi Cina, Arab dan Hindu. Pengaruh Cina pada ragam bias batik Cirebon umumnya bergaris tebal dan boleh dikatakan bebas dari motif~motif yang mendetail. Ini terlihat jeias pada ragam hias wadasan dan mega mendung, dengan tata Warna yang bergradasi, yang menjadi cirri khas batik Cirebon. Tidak ketinggalan motif binatang dan bunga, seperti kilin, burung hong Serta banji.
Seperti kota-kota pesisir iainnya, ragam hias batik Cirebon juga banyak menampiikan hal-hal yang terkait dengan laut, seperti ikan, udang, ganggeng atau rumput laut Serta kapal keruk. Demikian pula adanya hubungan dengan Indramayu tetangganya, terlihat dari adanya kesamaan dalarn ragam hias kapal kandas misalnya.

No comments:
Write komentar

Kode iklan yang sudah di parse